MENYIKAPI PERUBAHAN ? SIAPA TAKUT
Perubahan
Perubahan mesti terjadi selama kita
mengalami kehidupan, meskipun tidak semua perubahan selalu mendatangkan akses
menguntungkan bagi yang mengalaminya. Namun untuk mencapai suatu perkembangan yang lebih baik, kemajuan yang mempunyai nilai tambah dan keberhasilan
sebuah tujuan, perubahan nampaknya mutlak dilakukan.
Tidak hanya sekedar mengubah sistim atau tatanan, dan juga bukan hanya
merubah perilaku , tetapi merubah
sikap mental adalah yang utama. Perkembangan jaman menuntuk untuk berubah namun pola pikir dan kehidupan mental masih berada pada masa
lalunya maka orang ini terlalu sulit
menerima perubahan bahkan cenderung akan menolak, dan lebih parah lagi kalau
kemudian melarikan diri dari perubahan tersebut, ia lebih senang menciptakan dunianya sendiri dan membentengi
dari perubahan yang ada.
Setiap orang mempunyai daerah nyaman
sendiri-sendiri (comfort zone), hal ini akan menjadi persoalan ketika daerah nyamannya tersebut
tersentuh oleh perubahan. Daerah nyaman tersebut bisa jabatan, kekuasaan,
kebiasaan, cara kerja, pola pikir dan sistem kerja masa lalu. Tidak semua orang
sama menyikapi suatu perubahan
tergantung begaimana dia memandang perubahan. Secara teori ada
3 sikap dalam menyikapi
adanya perubahan, yaitu :
a. Sikap menolak terhadap perubahan, biasanya dilakukan yang berprasangka
negatif terhadap perubahan itu dan perubahan
itu akan menggangu zona nyamannya.
b. Menunggu, hal ini ditunjukkan mereka yang belum mempunyai kapastian
tentang perubahan itu sendiri, dan disatu sisi setuju dengan
perubahan tetapi disisi lain ia tetap mengkawatirkan efek dari perubahan itu.
c. Menerima, sikap menerima biasanya dimiliki oleh pribadi yang menyukai
tantangan meskipun sebenarnya ia sendiri belum begitu yakin apakah perubahan
itu menguntukan dirinya atau tidak.
Manajemen perubahan
secara efektif tidak terlepas dari analisa tingkat perubahan yang mencakup
individu, kelompok dan keorganisasian.
(J Winardi; 2005) Perubahan tingkat individual jarang menimbulkan implikasi yang
signifikan dalam organisasi secara total, walaupun ada pengecualian pada saat/kondisi tertentu. Perubahan keorganisasian akan berdampak besar pada tingkat kelompok, hal tersebut
disebabkan oleh karena kebanyakan kegiatan didalam
organisasi-organisasi di organisasi pada
basis kelompok, kelompok dimaksud dapat
berupa departemen, tim-tim proyek ,
unit-unit fungsional atau
kelompok-kelompok kerja informal. Mengingat
pengaruh besar yang ditimbulkan oleh kelompok-kelompok terhadap
individu-individu, maka implementasi perubahan
secara efektif terjadi pada tingkatan kelompok.
Dalam
tingkatan kelompok baik tingkatan formal
maupun non formal, pastilah ada pemimpin
yang menggerakkan baik secara individu ataupun secara berkelompok,
tantangan pada seorang pemimpin adalah
bagaimana membuang kelambatan perubahan
dengan melakukan perubahan dengan antusias dan energi yang sama. Seorang
pemimpin dapat menciptakan kesadaran
perubahan-perubahan, menasehati, mendemonstrasikan perubahan
serta melatih orang-orang agar
sesuai dengan lingkungan yang baru serta membangun momentum dari perubahan dengan
kreatifitas untuk menghadapi ancaman/kendala perubahan baik internal maupun eksternal.
Dengan
kata lain salah satu jalan perubahan yang sukses adalah bagaimana
pemimpin menjadi kunci perubahan, mengingat perubahan tidak akan otomatis mengikuti introduksi proses baru struktur organisasi,
teknologi atau strategi tanpa perintah kunci dari seorangan pemimpin.
Bagaimana seorang pemimpin berani
menghidupkan suatu perubahan
merupakan suatu tantangan tersendiri yang harus dihadapi.
Seorang
pemimpin harus dapat menjiwai apa yang dilakukannya
berkaitan dengan tacid knowledge yang dimilikinya. Ada 3 tacid knowledge yang dimiliki oleh pemimpin-pemimpin sukses
(Randal P. White; 1996) yaitu :
1.
bagaimana mengatur diri sendiri yang menunjuk pada pengetahuan pada motivasi diri;
2. bagaimana mengatur orang lain yang menunjuk pada pengetahuan seseorang yang memiliki bawahan, rekan setara dan atasan;
3.
bagaimana melakukan tugas-tugas manajemen dan bagaimana
menspesifikasikan tugas manajerial yang baik.
Dalam perubahan
organisasi selain peran pemimpin juga
peran individu sebagai bagian
dari organisasi/kelompok sangatlah mempunyai nilai strategis. Permasalahan pokok SDM dalam perubahan organisasi adalah bagaimana meningkatkan motivasi dan komitmen terhadap tuntutan kinerja yang
diharapkan dari perubahan itu sendiri.
Pada dasarnya
konsep yang mendasari motivasi SDM adalah manusia mempunyai kemampuan, bakat dan potensi untuk membuat kinerja mesin-mesin organisasi berfungsi baik dan menjamin kemakmuran
mereka. Namun kenyataan dilapangan menunjukkan kenapa terdapat SDM yang
termotivasi dan ada yang tidak ? hal ini karena ada 2 hal yang mendasar
yaitu (1) motivasi tiap seseorang sangat bervariasi dan (2) setiap periode sejarah internal
maupun eksternal membawa perubahan sikap terhadap perubahan
apakah lebih termotivasi atau membuat dismotivasi.
Bagaimana Menyikapi Perubahan ?
Dalam sikap menghadapi perubahan, hal yang paling
penting untuk dikelola dengan baik adalah sikap-sikap individu dalam menyikapi perubahan. Apapun dalam
mentransformasikan perubahan beberapa hal yang perlu diperhatikan atas sikap-sikap individu dalam menyikapi perubahan yaitu :
a. Persepsi selektif, yaitu
individu cenderung memusatkan
perhatian mereka pada persoalan
bagaimana mereka mendapat pengaruh
secara pribadi dari pada gambaran lebih
luas tentang perubahan tersebut bagi organisasi.
b. Kurangnya informasi, informasi menyeluruh tentang apa
yang diekspektasikan dari perubahan tersebut
sangatlah diperlukan mengingat manusia cenderung mengisi kekurangan
informasi dengan tindakan spekulasi
c. Perasaan takut
terhadap hal yang tidak diketahui, dimana timbulnya pertanyaan
”bagaimanakah perubahan tersebut akan mempengaruhi kepastian pekerjaan (job security)?” atau risau tentang
ketidak mampuan mereka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan, atau ketidak
mampuan untuk melaksanakan tugas-tugas, atau perasaan takut kehilangan jabatan,
status, kekuasaan atau pekerjaan menjadi lebih menyenangkan atau lebih sulit
atau hilangnya interaksi-interaksi sosial yang disenangi.
Menyikapi perubahan
tidaklah semudah membalikkan tangan tetapi bagaimana mampu untuk
menghayati dan mengimplementasikan dari pesan perubahan itu
sendiri. Apakah pesan perubahan ?, dimana
pesan perubahan adalah “BERUBAH”, yaitu
:
B
|
:
|
Berani, berani untuk memulai
perubahan, tanpa ada
keberanian melangkah maka
akan terjebak pada angan-angan
semata.
|
E
|
:
|
Etika, perubahan tanpa etika akan menimbulkan gejolak para pelakunya, bagaimana pesan perubahan tersampaikan
tanpa mengganggu budaya/adat yang melingkupi dirinya/individu/kelompok yang terlibat didalamnya.
|
R
|
:
|
Rupa, rupa mencerminkan sebuah citra dimana citra organisasi, institusi , asosiasi
dll ,akan
dipertaruhkan oleh individu-individu didalamnya baik dalam menyikapi dan mengimplementasikan pesan
perubahan itu sendiri.
|
U
|
:
|
Upaya, tidak ada keberhasilan perubahan
tanpa ada upaya/usaha
|
B
|
:
|
Berkarya, dengan perubahan tentunya karya yang ada
harus mempunyai nilai tambah .
|
A
|
:
|
Aman, sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, aman
bagi individu, aman bagi organisasinya
dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya
serta aman sesuai iman dalam agamanya.
|
H
|
:
|
Hasil, perubahan
adalah membentuk sarana baru
untuk mencapai sukses yang ditargetkan
baik dalam tugas pokok dan fungsi
juga dalam mewujudkan Visi dan
Misi organisasi.
|
|
|
|
Dari rangkuman diatas, bagaimana menyikapi perubahan sehingga kita tidak tergilas didalamnya, dan bagaimana kita
menjadi bagian yang mengantar perubahan itu sendiri, ada beberapa tips
yang mungkin dapat bermakna bagi pembaca,
dimana penulis merangkum dan mengolah
dari beberapa literatur. Tips menyikapi perubahan adalah :
Positif
Attitude
Menggunakan
sikap positif, jika dikaitkan dengan
praktek hidup sehari-hari, ada hal yang tidak bisa diingkari bahwa semua orang
setiap saat telah memilih keputusan tertentu tentang apa yang akan dilakukannya.
Dari keputusan yang dipilih itulah lahir sebuah tindakan yang menjadi penyebab
sebuah hasil. Karena itu ada saran Brian Tracy yang patut kita renungkan bahwa
yang menentukan nasib kita itu bukan apa yang menimpa kita melainkan keputusan
yang kita ambil atas apa yang menimpa kita.
Artinya,
keputusan mundur akan menghasilkan kemunduran; keputusan mandek akan
menghasilkan kemandekan dan keputusan maju akan menghasilkan kemajuan. Dengan
memiliki suasana batin positif, maka ini akan menjadi sangat kondusif
(mendukung) untuk menjalankan proses positif berikutnya
Positif
Thinking
Berpikir positif
adalah sebuah langkah yang cerdas untuk meraih keberhasilan, dengan berpikir positif akan mengubah cara
pandang yang baik tentang masalah yang di hadapi. Setiap masalah yang kita
hadapi lebih sering membawa kita ke dalam pikiran yang lebih buruk, dengan
berpikir potitif kita akan menemukan sisi baik dari suatu peritiwa.
Dengan
menciptakan pikiran positif atas hal-hal buruk yang menimpa kita setidak-tidaknya menjadi bekal untuk melakukan hal-hal positif
secara terus-menerus, dalam arti tidak mengandalkan perubahan keadaan atau
tidak mudah disakiti oleh pukulan keadaan. Seperti pesan Denis Waitley, “Bukan
dirimu yang menjadi penghambat kemajuanmu tetapi muatan pikiran yang kamu
bawa.”
Positif Motivation
Motivasi atau
niat bukan hanya sekedar keinginan, tetapi merupakan alasan yang paling
mendasar kenapa sebuah tindakan harus dilakukan, dimana nilai sebuah pekerjaan seseorangan sangat tergantung kepada
niatnya. Motivasi diri/niat yang positif akan mendorong untuk tetap
mengembalikan kepercayaan diri
dalam mempertahankan semangat kerja dan dapat melihat peluang perbaikan.
Dengan memiliki harapan, manusia
mempunyai alasan untuk tetap
melanjutkan hidupnya, harapan membuat manusia tidak pernah berhenti berjuang. Harapan positif membuat manusia merancang langkah-langkah
positif yang tepat untuk kelangsungan hidupnya.
Kadangkala
kita kehilangan motivasi karena tidak
dapat melihat makna dan keuntungan dari apa yang sedang dilakukan. Dalam
kondisi seperti ini, maka merefleksikan
diri atas tanda-tanda kemajuan dan keberhasilan yang
telah dicapai serta meluangkan waktu, meluangkan waktu untuk
berfikir, meluangkan waktu untuk berdoa
dan meluangkan waktu untuk mulai
bertindak.
Menjaga Keteguhan Hati
Iman timbul sesuai dengan kekuatan diri seseorang, ketika
menguat, iman mendorong seseorang untuk
memiliki keteguhan hati, namun saat iman lemah, jiwa seseorangan terkalahkan
dengan kelalaiannya sendiri dan tabiatnya
menjadi rapuh. Orang yang
benar-benar memiliki semangat dan keyakinan ialah mereka yang
mengajari nafsunya dengan kesungguhan namun dengan
tetap menjaga prinsip-prinsip agama.
Akhir dari
untaian tulisan ini, penulis menyadur cerita tentang kisah kucing dan kekasihnya (Margaret
Parkin; 2004) dimana kisahnya adalah :
Pada
suatu waktu, terdapat seekor kucing yang
melihat seseorang laki-laki muda dan tampan dan ia jatuh cinta padanya. Lalu ia
mendatangi Dewi Aprodite, Dewi Cinta, dan memohon kepadanya untuk mengubah
dirinya menjadi seorang perempuan sehingga dapat bertemu dengan laki-laki itu
dan membuatnya jatuh cinta kepadanya.
Pada
saat laki-laki muda itu bertemu dengan sang perempuan, ia langsung jatuh cinta
kepadanya dan melamarnya untuk menjadi istrinya. Pada malam pertama, ketika
mereka hanya berdua saja dikamar tidur, Dewi Aphodite yang tidak dapat menahan
rasa ingin tahunya apakah naluri perempuan itu sebagai kucing telah berubah sejalan dengan penantiannya, maka
dilepaskannya seekor tikus kedalam
kamarnya. Perempuan muda itu, sama sekali melupakan siapa dan dimana dia
saat itu, dengan segera ia melompat
turun dari tempat tidur dan mengejar
tikus itu lalu mamakannya.
Dewi
Aprodite, yang kecewa dengan perilaku perempuan
muda itu, dengan segera mengubah kembali menjadi seekor kucing,
Kita mungkin dapat mengubah perilaku kita, tetapi
apakah kita benar-benar mengubah sifat dasar dalam diri kita (inner nature)? “ Itu semua terserah anda dalam
menyikapi perubahan, namun yang pasti dadu perubahan terus menggelinding mengikuti tuntutan zaman, bukan kegagalan sebagai tujuan tetapi
keberhasilan adalah sebuah kewajiban. Menyikapi perubahan ? Siapa takut !.
by must itjand
Komentar
Posting Komentar