INDONESIA TAHUN 2025
Ada hal menarik dalam prediksi Indonesia di tahun 2025, sebuah penelitian Citi Research (antara.com, Maret 2013) memprediksi bahwa Indonesia akan masuk ke dalam Top 10 World Economy atau negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2025, posisi Indonesia sejajar dengan negara maju seperti India, China, Korea dan Jerman. Masih dalam penelitian yang sama Ferry Wong , Head of Indonesia Research and Strategy Citi Indonesia menambahkan, bahwa masih ada pekerjaan rumah yang mesti dibereskan pemerintah agar perekonomian Indonesia semakin berkembang. Dia mengatakan pekerjaan rumah tersebut adalah membereskan infrastruktur, mengoptimalkan belanja negara dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Jika pemerintah mempunyai komitmen yang kuat untuk memperbaiki segala kekurangan yang ada, maka posisi Indonesia sebagai Top 10 World Economy pada 2025 akan bisa terwujud
Selain itu bank dunia juga mencatat pada tahun 2025 lebih dari 50% pertumbuhan ekonomi disumbangkan oleh 6 kekuatan ekonomi baru yaitu Brasil, China, India, Indonesia, Korea Selatan dan Rusia, demikian yang tertuang dalam “Global Development Horizons 2011”. Ada juga laporan dari McKinsey Global Institute menyebut Indonesia akan menanggalkan julukan “Si Jago Kandang” dalam dua kekade mendatang. Gelar barunya adalah “Juara Dunia Ekonomi” (news.viva.co.id, November 2012), masih dalam laporan yang sama Indonesia dapat menjadi negara maju pada tahun 2025 atau lebih cepat lima tahun dari prediksi lembaga tersebut yang memprediksi kekuatan ekonomi indonesia menjadi terbesar ke 7 dunia di tahun 2030.
Prediksi itu tentunya bukan membuat bangsa kita ternina bobokkan, tetapi merupakan tantangan yang harus di sikapi dengan kemampuan yang optimal dari seluruh elemen masyarakat baik pemerintah maupun swasta. Banyak permasalahan dewasa ini seperti kekayaan melimpah tetapi ada jurang kemiskinan, pembangunan yang tidak merata, insfrastruktur yang lambat, hambatan birokrasi dll yang kesemuanya menyangkut sosial ekonomi masyarakat. Berkata masalah ekonomi, maka tidak terlepas dari peran Kementerian Keuangan dalam menjalankan tugasnya dibidang keuangan negara untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Sebagaimana
diketahui tantangan Kementerian Keuangan dewasa ini antara lain menjaga
kesinambungan kebijakan fiskal dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan
ekspor, menjaga neraca pembayaran internasional, dan menjaga kepercayaan
investor asing, mewujudkan kemandirian ekonomi antara lain menjaga
isu-isu pemerataan dan kesenjangan sosial, penerapan
sistem penganggaran yang lebih sederhana dan berbasis kinerja untuk mendorong
laju perekonomian nasional, pengelolaan dan pemanfaatan BMN yang efektif, efisien, optimal, transparan,
dan akuntabel, dan Penguatan Akuntabilitas Keuangan Pusat dan
Daerah (Penerapan secara konsisten GFS).
Begitu beragamnya tantangan Kementerian
Keuangan ke depan, namun seperti kita
ketahui bahwa di tahun 2013 Kementerain Keuangan telah menyusun cetak biru
program transformasi kelembagaan Kementerian
Keuangan tahun 2014-2025 yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 36/KMK.01/2014, dan terbagi dalam
3 fase yaitu fase jangka pendek tahun 2013-2014 merupakan fase memperkuat dukungan untuk melakukan reformasi , fase
jangka menengah tahun 2015 – 2019 merupakan fase membangun keunggulan operational dan layanan pada
skala besar , dalam fase
ini adalah fase memperluas jangkauan reformasi agar meliputi
seluruh Kemenkeu, seluruh Indonesia, seluruh titik layanan, seluruh pegawai, termasuk menanamkan
perubahan perilaku, serta memanfaatkan
investasi pada enablers sejak tahap awal . Dan terakhir fase jangka
panjang tahun 2020-2025 merupakan fase melembagakan
terobosan dalam
jangka panjang, dalam fase ini adalah mempertahankan
keberlanjutan dampak dan melaksanakan perbaikan terus menerus, dan bertujuan
pada reformasi struktural yang kokoh.
Dalam cetak biru transformasi kelembagaan Kementerian Keuangan terdapat 87 inisiatif strategis yang terbagi dalam 5
tema, yaitu tema Perpajakan 16 inisiatif,
tema Penganggaran 6 Inisiatif, tema Perbendaharaan 33 Inisiatif , tema Sentral 22 Inisiatif dan tema Kepabeanan
dan Cukai 10 Inisiatif. Sejumlah 87 Inisiatif tersebut adalah dari seluruh jajaran eselon I dilingkunngan
Kementerian Keuangan. 87 inisiatif strategis tersebut antara lain membenahi administrasi
PPN, Compliance risk Manajemen (CRM), efektifitas pemeriksaan dan penagihan, future
proofing kawasan berikat, pengawasan impor via kantor pos, pengelolaan valas
jangka pendek, konsolidasi benchmark surat berharga dan memperkuat hubungan
investor.
Dengan transformasi kelembagaan banyak manfaat yang dapat dirasakan baik oleh pihak internal maupun eksternal. Manfaat transformasi untuk pihak
eksternal antara lain meningkatnya kemudahan wajib pajak dalam pemenuhan
kewajiban perpajakan melalui inisiatif e-tax invoice, layanan frontline
di KPP, e-filing, layanan call center, dan website DJP yg
semakin user friendly. Meningkatnya kemudahan bagi satker untuk
mendapatkan layanan fungsi perbendaharaan, kekayaan negara, dan keuangan negara
lainnya antara lain melalui implementasi SPAN, MPN G-2, SIMAN, Bond
Stabilization Framework, dan inisiatif layanan bersama DJPB, DJKN, dan
DJPPR di daerah. Meningkatnya value
for money bagi masyarakat dan kemudahan bagi satker dalam penyusunan RKAKL
yg berbasis outcome melalui
implementasi Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK), e-monev Anggaran, Single
Point of Contact (SPOC), dan meningkatnya fasilitasi perdagangan dan
dukungan terhadap industri bagi
pengguna jasa di bidang Kepabeanan dan Cukai, antara lain dengan berkurangnya dwelling
time dan layanan contact center.
Beberapa capean transformasi kelembagaan yang saat ini telah
dirasakan masyarakat antara lain Implementasi
ADIK (Arsitektur Dan Informasi Kinerja); Better Practice Guide Proses
Penganggaran Kemenkeu dan Implementasi PBK 2015-2019; Produk IT Standar yang
terdaftar dalam e-catalogue LKPP ; Pembayaran Pajak Menggunakan Mini ATM;
adanya Mobile Tax Unit; Kemudahan layanan perpajakan: e-registration,
e-faktur, dan e-filing, Penurunan dwelling time secara bertahap di KPU BC Tanjung Priok ;
Implementasi e-Billing System pada Bank/Pos Persepsi ; 30 pencegahan
berdasarkan penerapan monitoring room di kawasan berikat; Perluasan Treasury
Single Account (TSA) Pada Rekening Bendahara Pengeluaran; Modul Penerimaan Negara Generasi 2 (MPN G2); Sistem Informasi Manajemen
Aset Negara (SIMAN); Klinik untuk Penerapan Standard Akuntansi Akrual;
Online Tutorial Aplikasi SAIBA ; PKN STAN dan masih banyak lainnya termasuk pengembangan
aplikasi Whistleblowing System untuk memudahkan pengaduan.
Selain itu ada capean yang
mendapat apresiasi/penghargaan antara lain implementasi Rekrutmen Berbasis Teknologi Informasi Terbaik BKN Award tahun
2015, Opini WTP dari BPK terhadap LK BA-15 Kemenkeu, Peningkatan
Penerimaan Perpajakan dari Rp. 176 T (2002) menjadi + Rp. 1.100T (2014) ; Debt
to GDP ratio turun dari 47,3% (2005) menjadi 23,9% (2014); sertifikasi ISO
9001:2008 untuk 5 Pusdiklat dan Sekretariat BPPK; meraih penghargaan untuk
penerbitan Global Sukuk SNI-22 untuk tenor 10 tahun; penghargaan dari ANRI atas
penataaan arsip Kemenkeu; Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan
Kemenkeu meningkat dari 3,76 menjadi
4,05 (skala 5) ;Penghargaan dari Alpha Southeast Asia Deal and Solution
Award atas kualitas layanan lelang melalui email ; Penghargaan
internasional untuk Kring Pajak The Best Contact Center Indonesia dan
Asia-Pacific Top Ranking Performers in the Contact Center World, serta penghargaan Servive Quality Award 2016 dengan predikat golden untuk
Direktorat Jenderal pajak.
Dalam sejarahnya, Transformasi Kelembagaan
Kementerian Keuangan merupakan langkah
lanjutan Reformasi Birokrasi yang telah dilakukan sejak tahun 2002-2006 yang didalamnya terdapat Reformasi Pengelolaan Keuangan Negara , Paket UU Keuangan Negara dan Pemisahan fungsi penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran, serta Modernisasi Administasi Perpajakan tahap I. Berlanjut tahun 2007-2009 Reformasi Birokrasi secara masif yang terbagi dalam 3 pilar yaitu Pilar I Penataan
Organisasi, Pilar II Penataan proses bisnis dan Pilar III Penataan Manajemen SDM. Dan di periode ini juga
adanya kelanjutan modernisasi administrasi perpajakan.
Tahun 2010-2025 dikenal dengan Transformasi Kelembagaan, dimana di tahun
2011 adanya Nilai-nilai Kementerian
Keuangan dan eliminasi silo antar unit organisasi, tahun 2013 penyusunan cetak biru, dan di tahun 2014 program transformasi kelembagaan yaitu memperkuat budaya akuntabilitas berorientasi
outcome, merevisi model operasional, merampingkan proses bisnis, mempercepat
digitalisasi pada skala besar, membuat struktur organisasi lebih
fit-for-purpose dan efektif, menghargai mengembangkan & memberdayakan SDM, dan menjadi lebih proaktif dalam menciptakan
terobosan nasional.
Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan yang sedang bergulir saat
ini tanpa dipungkiri juga akan
menimbulkan resistensi bagi berbagai pihak, untuk itu penyadaran bersama bahwa
transformasi akan membawa sebuah perbaikan ke arah yang lebih, maka kesengguhan
dan dukungan dari semua elemen baik dari
seluruh jajaran kementerain keuangan maupun pihak eksternal termasuk para
stekholder menjadi syarat mutlak. Dan tagline “ one
team, one spirit, one goal “ untuk
menuju Indonesia lebih baik sangatlah relefan dalam mengasosiasikan Transformasi Kelembagaan Kementerian
Keuangan menjawab tantangan dan membuktikan
prediksi para pakar, bahwa tahun 2025
Indonesia masuk top 10 ekonomi terkuat dunia.
referensi : www.kemenkeu.go.id
by must itjand
Komentar
Posting Komentar